Oleh: Chaleedarifa
Merebah ilalang membelah awan kelam
Di sudut sunyi tergolek kata ‘perpisahan’
Melambaikan berlembar-lembar kenangan
Iringkan sesungging senyum kepedihan
Setitik demi setitik air mata duka berjatuhan
Betapa kita slalu bersama
Mengais hari-hari melewati gosong terik mentari
Menitikkan… peluh demi peluh tanpa keluh.
Di sini
Ya, di sinilah kita bergelut dengan buku-buku
Berjibaku meramu ilmu tak kenal waktu
Dan bila merapat senja,
Apa yang hendak kita eja
Atas kebersamaan meraih asa
Apa yang hendak kita ucap atas sebuah kata
Bahwa segalanya penuh makna
Aku, engkau, kami, kita, Bapak-Ibu guru
Tlah jadikan segala mewujud nyata di hadapan mata
Arungi lembah, lewati ngarai, sebrangi lautan ilmu..
Lalu apa yang pantas tuk melaras itu semua,
Selain…
Seucap kata terima kasih tanpa batas
Atas segala yang menjadikan kami bermakna
Biru-putih kan kami simpan di relung jiwa
Biru-putih tak sekadar rupa-warna tanpa sketsa makna
Biru-putih kami, SMP Al Azhaar tercinta..
Kau mutiara
Begitu berharga
Menjadikan kami, menggembleng kami
3 kali Juli
Dari tak mengerti hingga memahami…
Betapa tetes air mata dan peluh mengalir
Membanjiri tiap upaya menempa baja matematika,
fisika, biologi, T.I.K…
Namun, kami tak kenal putus asa, hingga detik ini
Di puncak tertinggi tempat kami
merangkai hari, melukis waktu, menempa dengan berbagai ilmu
berguru pada yang tahu
Yah, di sinilah..
Tempat kami menandai satu dari sekian mimpi-mimpi
Menghias wajah-wajah diri menjadi lebih berarti
Tuk esok yang menanti.
Sungguh!
Betapa pun berat di hati
Melambaikan tangan ini
Betapa pun berderai air mata
Menganak sungai, memuarakan nestapa
Namun, pintu ini harus kita lalui
Demi raih asa gapai cita-cita
Gerbang masa depan di hadapan menantikan
Izinkanlah kami melangkah
Maafkanlah atas segala khilaf dan salah
Meski kelak berjauhan
Kami harap di hati jangan!
Terangkum senyum dan sekelumit kata kami dari kelas 9 semua
Tuk adik-adik kelas kami semua,
Raih mimpimu, kejar cita-citamu!
Jangan pernah menyerah! Kalian pasti bisa!
Tuk sang pelita di malam-malam kami yang gulita,
Bapak Ibu guru kami tercinta,
Terima kasih kami tiada hingga
Jasa yang tanpa tanda
yang Engkau torehkan di hidup kami
kan kami kenang selamanya
Mohon ungkap tulus do’a
Agar langkah kami tak sia-sia
Hidup kami kelak bermakna
Bagi agama, nusa, dan bangsa.
Ungkap purna dari kami semua:
Bila kita sua, yang tiada lain semua atas kehendak-Nya
Bila mesti berpisah, itu pun atas kehendak-Nya jua
Walau terselip duka menggelayut di langit jiwa,
Jangan simpan lembar hitam antara kita!
Tulungagung, 17 Mei 2010
Ramadhan Bulan Suci Kami
Oleh: Arom (VIIA)
Ramadhan…
Engkaulah bulan suci umat Islam
Di saat itu kami berpuasa
Ramadhan…
Bulan yang paling mulia antara bulan-bulan lain
Di saat itu semua dosa dihapus
Ramadhan…
Mengapa engkau hanya muncul sekali dalam setahun
Seandainya engkau muncul tiga atau empat kali pada setiap tahun
Maka semua umat Islam akan terampuni dosanya
Ramadhan…
Di mana syaiton-syaiton dibelenggu dari Subuh sampai Maghrib
Ramadhan
Oleh: Yufi (VIIA)
Ramadhan…
Adalah bulan menuju kemenangan
Di mana aku menahan lapar
Menahan haus dan nafsu
Di situlah aku mendapatkan berkah
Dan pahala
Ramadhan,
Engkaulah bulan yang aku nantikan
Ramadhan
Oleh: Chandra (VIIA)
Bulan yang penuh rahmat
Oh…itulah bulan Ramadhan
Penuh ampunan, rahmat, hikmah, dan berkah
Sangat istimewa dibanding yang lain
Ramadhan mempesona
Kau sangat dinanti umat muslim
Untuk tingkatkan ibadah
Agar masuk surga
Ramadhan
Oleh: Fahmi al Fatih (VIIA)
Bulan yang penuh dengan kemuliaan
Dan pahala telah datang
Mari kita sambut dengan gembira
Dan kita siapkan jiwa raga kita
Kita lalui dengan kebaikan
Bila puasa di bulan Ramadhan
Insya Allah akan sehat
Mari kita lalui dengan semangat
Allahu Akbar!
Ramadhan
Oleh: Musthofa (VIIA)
Ramadhan bulan yang penuh rahmat
Bulan diampuninya segala dosa
Bulan yang lebih baik dari seribu bulan
Bulan diturunkannya Al Quran
Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadhan
Ramadhan
Oleh: Ilham (VIIA)
Ramadhan…
Bulan yang suci
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan Ramadhan mendidik hawa nafsu kita
Dan kedisiplinan
Banyakkanlah ibadah di bulan suci ini
Agar mendapat pahala dan berkah
Ramadhan
Oleh: M. Rifki Nurrohman (VIIA)
Ramadhan adalah bulan yang indah
Penuh kebaikan
Ramadhan bulan yang suci
Mari kita sambut dengan bahagia
Ramadhan
Oleh: Hanif Satria (VII)
Bulan suci yang kita tunggu sudah datang
Bulan yang penuh berkah
Di siang hari yang panas kita menahan hawa nafsu
Di malam hari yang dingin kita bermunajah
Untuk mendapatkan ridho-Nya
Tiga puluh hari yang berat kita lalui
Keesokan hari kita ke masjid
Tuk laksanakan sholat Ied
Sesudah itu kita bermaaf-maafan ke semua keluarga
Dan ke semua orang yang kita sakiti
Refleksi
Oleh: Bu Irma
Sunyi menapaki mimpi
Bisu mengeja waktu
Kau tarikan tasbih
Di lembar sajadah air matamu
Sekejap sekat demi sekat tersingkap
Nun jauh meriuh di sisi jiwamu
Tangisan darah bocah-bocah
Di antara mujahid mujahidah
Menadah dentum-dentum meriam
Memekak pilu di antara pekik sang waktu
Tak kan usai kedengkian itu
KISAH SEORANG PENDO’A
Ketika kumohon pada Alloh kekuatan,
Alloh memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat
Ketika kumohon pada Alloh kebijaksanaan,
Alloh memberiku masalah untuk kupecahkan
Ketika kumohon pada Alloh kesejahteraan,
Alloh memberiku akal untuk berpikir
Ketika kumohon pada Alloh keberanian,
Alloh memberiku bahaya untuk kuatasi
Ketika kumohon pada Alloh sebuah cinta,
Alloh memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong
Ketika kumohon bantuan,
Alloh memberiku kesempatan
Aku tidak menerima apa yang aku pinta,
tetapi aku menerima segala yang kubutuhkan
Do’aku terjawab sudah.
(Terjemahan bebas dari History of Prayer)
SAJAK PANEN TIADA HABIS-HABISNYA
Barangsiapa menanam Al Qur’an dengan ilmunya
Ia akan panen tiada habis-habisnya
Barangsiapa menanam Al Qur’an dengan hartanya
Ia akan panen tiada habis-habisnya
Barangsiapa menanam Al Qur’an dengan tenaganya
Ia akan panen tiada habis-habisnya
Barangsiapa menanam Al Qur’an dengan kekuasaannya
Ia akan panen tiada habis-habisnya
Barangsiapa menanam Al Qur’an dengan do’anya
Ia akan panen tiada habis-habisnya
Barangsiapa menanam Al Qur’an karena Alloh semata-mata
Ia akan panen tiada habis-habisnya.
(Assalaam)
SEBERAPA BESAR KEMAMPUAN UANG
Uang bisa membeli obat-obatan yang mahal, namun tidak dapat membeli kesehatan
Uang bisa membeli makanan yang lezat, namun tidak dapat membeli selera makan
Uang bisa membeli rumah yang mewah, namun tidak dapat membeli rumah tangga
Uang bisa membeli ranjang yang nyaman, namun tidak dapat membeli tidur yang nyenyak
Uang bisa membeli aneka ragam hiburan, namun tidak dapat membeli kebahagiaan
Uang bisa membeli komputer yang mutakhir, namun tidak dapat membeli isi otak (ilmu/ kepintaran)
Uang bisa membeli asuransi jiwa yang mahal, namun tidak dapat membeli usia
Uang bisa membeli pengawal (bodyguard) yang kekar perkasa, namun tidak dapat membeli rasa aman
Uang bisa membeli kecantikan nan gemerlap (lahiriah), namun tidak dapat membeli kecantikan jiwa (bathiniah)
Uang bisa membeli tiket keliling dunia, namun tidak dapat membeli sebuah kebebasan sejati (kemerdekaan hakiki).
ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPAN
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan peneriamaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan, ia belajar kebenaran dan keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman, ia belajar berdamai dengan pikiran.
(Dorothy Law Nolte)