Oleh Iza Ilzamul Akbar (VII A)
Di mana akan selalu kuingat
Di sini aku menangis seorang diri
Apakah hatiku masih ada di hatimu
Untukmu selalu kupanjatkan doa
Untuk ayah yang kukagumi
Betapa aku ingin bertemu denganmu
Tapi semua itu hanyalah harapan
Harapan yang tak mungkin hilang dari hatiku
Ayah...
Akan kuukir indah namamu
Di atas hatiku
Oleh Iza Ilzamul Akbar (VII A)
Jasamu takkan kulupakan
Walau di akhir zaman
Semua yang tlah Kau berikan
Akan selalu kukenang
Guru...
Kucoba tuk memahamimu
Memahami keadaanmu
Suara pelan
Tak jadi halangan tuk mengajariku
Pengorbananmu sangat berarti
Kau menuntunku ke arah yang baik
Kutaruh semua isi hatiku
Untuk kebaikan yang berarti...
Terima kasih
Oleh Iza Ilzamul Akbar (VII A)
Guru....
Kau yang mengajariku tentang hidup
Kau yang telah memberikanku ilmu
Ilmu yang selama ini kucari
Guru...
Kau pahlawan tanpa tanda jasa
Pahlawan yang membuat Ibu Pertiwi bangga
Yang menerangi jalanku
Kau tak kenal lelah untuk mengajar
Memberikan ilmu kepadaku
Walau rintangan membentang
Kau tak pernah patah arang
Diriku ini seperti gelapnya malam
Tapi, kau datang memberikan sinar cahaya
Karena semangatmu itu
Yang membuat diriku bangga padamu
Oleh Chandra Achmad Fauzi (VII A)
Manusia
Hal yang paling kecil di alam semesta
Apalagi di mata Tuhan
Kita tidak lebih dari setitik debu
Tapi, banyak orang sombong, kikir, pelit
Berkeliaran di dunia ini
Seakan lam semesta milik sendiri
Tanpa menghiraukan yang lain
Jika nyawa dicabut, nafas dihentikan
Mungkinkah kita akan mengelak
Dari itu semua
Yang diatur oleh Yang Mahakuasa
Tanpa pertolongan-Nya, kita takkan bisa hidup
Bertaubatlah sekarang
Sebelum Dia murka
Dan mencabut nyawa kita
Oleh Chandra Achmad Fauzi (VII A)
Saat kulihat keluar jendela
Kutatap pohon-pohon bambu
Warna hijau yang sangat indah
Angin sepoi pun bertiup
Membuat batang itu bagai bergoyang
Ujung bambu saling berdekatan
Bagai menyapa satu sama lain
Andaikan kita semua seperti itu
Berdekatan untuk saling menyapa
Bukan memaki
Alangkah indah dunia ini
Oleh Chandra Achmad Fauzi (VII A)
Sebuah kata yang tak terlupakan
Mengingatkanku dengan seseorang
Yang sangat kubanggakan
Seseorang yang bisa kuajak bicara
Bercanda dan berbagi pengalaman
Selalu setia menemaniku
Saat suka maupun duka
Dialah yang menghiburku
Membuatku tertawa lagi
Dialah yang membuat hidupku berarti
Itulah sahabatku
Oleh Chandra Achmad Fauzi (VII A)
Bagai api yang membara
Kau berikan semangat pada kami
Awalnya aku tak tahu apa-apa
Begitu bodoh dan hanya bisa menangis
Tapi, karenamu aku tahu segalanya
Kaulah lilin dalam jalan gelapku
Menerangi setiap langkah hidupku
Dengan apa yang kau berikan padaku
Aku takkan bisa membalasmu
Walau sampai akhir hidupku