B. Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan,
dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi

Dalam sebuah diskusi tentu saja dapat terjadi adanya
perbedaan pendapat dalam upaya mendapatkan solusi dari persolan yang dibahas. Perbedaan pendapat tersebut dapat memunculkan adanya bentuk rasa persetujuan, ketidaksetujuan, upaya sanggahan, ataupun penolakan dari masing-masing peserta diskusi.
Bagaimanakah cara menyampaikan bentuk-bentuk perbedaan
pendapat agar diskusi tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar?
Tentu saja semua harus disampaikan dengan etika yang baik dan santun.
Perhatikanlah contoh ilustrasi sebuah proses diskusi berikut!

Bahan diskusi

Teknologi Mesin dan Dampak Lingkungan

Penggunaan teknologi dan mesin-mesin modern dengan sistem
komputer di perusahaan-perusahaan industri mampu meningkatkan hasil produksi beberapa kali lipat dibandingkan dengan teknologi manual. Namun demikian, sistem pengoperasian mesin yang serba otomatis dan dapat dioperasionalkan selama 24 jam sehari secara penuh, telah menimbulkan beberapa dampak kurang menguntungkan bagi bidang lainnya.
Lingkungan, lingkungan adalah salah satu bidang yang pa-
ling sering mendapatkan dampak pertama dari berdirinya perusahaan industri (pabrik). Limbah, polusi, dan kebisingan sepertinya merupakan satu-kesatuan yang tidak mungkin lepas dari penggunaanmesin-mesin. Pengolahan terhadap ketiga hal tersebut, saat ini kadang masih belum begitu diperhatikan oleh sebagian pengembang industri.
Moderator: Andi Hafid
Notulis: Marleyn Silalahi
Dalam proses diskusi dengan bahan diskusi di atas dapat
muncul beberapa kemungkinan tanggapan yang berupa
pernyataan. Contoh tanggapan dan sanggahan yang dapat kalian sampaikan dalam diskusi tersebut adalah sebagaimana dilakukan teman-teman kalian, misalnya:

1) Linda (pernyataan atau tanggapan terhadap persoalan):
Saya dapat merasakan, bahwa memang penggunaan
mesin-mesin modern di perusahaan-perusahaan industri
telah menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Telah
banyak kita simak dari saluran-saluran informasi yang
mengemukakan bahwa limbah-limbah industri telah
menelan korban, yaitu kerusakan lingkungan dan juga
polusi udara yang terus meningkat. Maka itu, saya
mempunyai pemikiran bahwa penggunaan mesin-mesin
dalam industri saat ini sebaiknya diminimalis, mengingat
besarnya dampak yang ditimbulkan.

2) Wayan (pernyataan atau tanggapan terhadap persoalan):
Saya mendukung tanggapan yang dikemukakan Saudari
Linda. Selain berdampak polusi, penggunaan mesin-mesin
modern telah mengurangi jumlah tenaga kerja, sedangkan
kita ketahui bahwa masih banyak tenaga kerja kita yang
kesulitan mendapatkan pekerjaan.

3) Sania (sanggahan terhadap tanggapan 1 dan 2): Saya dapat
memahami dampak yang ditimbulkan dari adanya
penggunaan mesin-mesin modern dalam perindustrian, dan
saya juga membenarkan hal tersebut. Namun demikian,
saya kurang sependapat dengan solusi yang dikemukakan
Saudari Linda yang dikuatkan oleh Saudara Wayan.
Pemikiran saya bahwa meminimalis mesin-mesin modern dalam perindustrian berarti mengurangi efektivitas
perusahaan dalam berproduksi, yang justru dapat
menurunkan jumlah produksi. Saya berpendapat bahwa
untuk mengurangi dampak limbah dan polusi industri perlu
diperketat adanya peraturan terhadap usaha perindustrian
yang ramah lingkungan dengan menerapkan sistem amdal.

4) Tobing (sanggahan terhadap pernyataan 1 dan 2): Saya
juga kurang sependapat dengan Saudara Wayan dan
Saudari Linda. Menurut saya, meminimalis penggunaan
mesin-mesin dalam perindustrian, selain seperti yang
dikemukakan Saudari Sania, pengembangan perindustrian
kita akan makin tertinggal dari negara lain secara teknologi.
Dalam proses diskusi, tanggapan, usulan, pertanyaan, dan adu
pendapat harus disampaikan melalui moderator dan disampaikan
dengan bahasa yang santun. Dalam hal ini, moderator berfungsi sebagai pemimpin, pemandu, dan penanggung jawab berjalannya diskusi. Seorang moderator harus dapat mengondisikan peserta diskusi, menerima dan menolak usulan, masukan, sanggahan, dan sebagainya, demi tertibnya diskusi untuk mendapatkan solusi serta tidak terjadi pendominasian (penguasaan) pendapat.
Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam
menyampaikan persetujuan, sanggahan, maupun penolakan
pendapat, yaitu berikut:

a. Meminta izin moderator terlebih dahulu selaku pemandu
diskusi.
b. Disampaikan dengan bahasa yang santun, komunikatif, dan
jelas.
c. Disertai dengan bukti dan alasan yang logis dan tepat, serta
jika perlu disertai data-data.
d. Fokus terhadap persoalan yang sedang dibahas atau
dibicarakan.
e. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat.

Uji Kemampuan 2

Diskusikan wacana berikut dengan cermat dan benar!

Ketika Gaya Belanja Elektronik Bergeser

Konsep one stop shopping yang dikembangkan toko elektronik modern menjadi daya pikat.
Kehadiran pasar elektronik modern, diam-diam mulai menggerus popularitas Glodok sebagai pusat ritel elektronik di
Jakarta. Tidak hanya Glodok, toko-toko elektronik tradisional juga mulai terancam dengan kehadiran pasar elektronik modern.
Wajar jika masyarakat mulai berpaling ke pasar elektronik modern.
Berbagai kelebihan ditawarkan pasar modern ini. Mulai dari kenyamanan, keamanan, hingga kemudahan dalam sistem
pembayaran. Nama-nama seperti Electronic City dan Agis Superstore merupakan salah dua dari berbagai toko elektronik modern yang meramaikan pasar. Toko-toko ini
mengkhususkan jualannya hanya untuk produk-produk elektronik.
Senior Manager Marketing Division Head Electronic City, Wiradi, membenarkan adanyapergeseran cara berbelanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern. Di tahun
2007, tren tersebut masih akan berlangsung.
Hal ini dilihat dari makin banyaknya pilihan dan ekspansi yang dilakukan oleh toko-toko modern yang sudah hadir terlebih dahulu.
(Sumber: www.republika.co.id Senin, 26 Februari 2007)

Kerjakanlah perintah-perintah berikut dengan benar di buku
tugasmu!
1. Tuliskanlah tanggapan-tanggapan yang muncul dalam diskusi tersebut!

2. Berikan apresiasimu terhadap tanggapan-tanggapan yang ada!

3. Tuliskanlah tanggapan-tanggapanmu yang berupa pernyataan persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap bahan diskusi di atas!

4. Tuliskanlah kritik dan saranmu berkenaan dengan tanggapan
yang tidak sesuai dengan pendapatmu!

5. Tuliskanlah solusimu berkenaan dengan persoalan yang
terdapat dalam bahan diskusi di atas!

B. Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:
 menyampaikan persetujuan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan
 menyampaikan sanggahan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan
 menyampaikan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, sering terlibat diskusi dengan orang lain, baik diskusi secara formal (seperti seminar atau simposium) maupun diskusi kelompok yang kita lakukan. Dalam berdiskusi, kita harus pandai berargumen.
Argumen perlu kita sampaikan agar orang lain yakin dengan pendapat yang kita ajukan. Pendapat dalam diskusi dapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan.
Dalam bagian ini, kamu akan berlatih menyampaikan pendapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan disertai engan bukti alasan dalam sebuah diskusi formal.
1. Menyampaikan Persetujuan dalam Diskusi Dalam berdiskusi, sering terjadi silang pendapat antarpeserta diskusi.
Namun, tidak jarang juga antara peserta yang satu memiliki pendapat yang sama dengan peserta yang lain. Persetujuan terhadap pendapat peserta lain ini tentu saja harus diikuti dengan argumentasi sehingga meyakinkan peserta diskusi. Persetujuan terhadap pendapat orang lain misalnya dapat dikemukakan dengan cara sebagai berikut.
a. Saya sependapat dengan Saudara ...... karena pada dasarnya .....
b. Saya setuju dengan pendapat ....... sebab ...........
c. Menurut saya pendapat Saudara benar sebab .......

2. Menyampaikan Sanggahan dalam Diskusi
Apabila ada peserta diskusi yang manyampaikan pendapat dan
pendapatnya berbeda dengan pendapat kita, kita tidak perlu marah-marah. Kita dapat menyampaikan sanggahan terhadap pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Sanggahan harus disampaikan dengan cara yang baik dan bahasa yang santun. Agar sanggahan yang kita sampaikan
dapat diterima oleh orang lain, sanggahan harus diikuti dengan bukti-bukti atau alasan yang logis.

3. Menyampaikan Penolakan Pendapat dalam Diskusi
Menolak pendapat dalam diskusi boleh dilakukan, sepanjang pendapat yang diajukan orang lain itu memang dirasakan tidak rasional dan sukar diterima oleh akal. Penolakan terhadap pendapat orang lain harus mempertimbangkan perasaan orang yang mengajukan pendapat.
Penolakan pendapat juga harus disertai dengan alasan yang masuk akal.
Dalam diskusi, pemandu (moderator) berhak menentukan dan
membatasi peserta diskusi yang akan mengajukan pendapatnya. Selain itu, pemandu juga berhak mengatur waktu bertanya bagi peserta diskusi.

Latihan
1. Bentuklah acara diskusi di kelas.
2. Persiapkan unsur-unsur berikut: pemakalah/kelompok pemakalah atau yang sering disebut penyaji, pemandu, penambat (notulis), dan peserta diskusi.
3. Tentukan pokok permasalahan yang dapat diangkat dalam diskusi kelas (misalnya olahraga).
4. Tugas kelompok pemakalah adalah membuat makalah, digandakan untuk sejumlah kelompok di kelas, menyampaikan makalah, serta menjawab usulan, pendapat, atau ide peserta diskusi (dengan persetujuan, sanggahan, atau penolakan).
5. Tugas pemandu adalah mengatur jalannya diskusi.
6. Peserta bertugas mengikuti jalannya diskusi dengan tertib, kemudian mengajukan usul atau pendapat yang disampaikan pemakalah.
7. Penambat bertugas menulis semua pertanyaan peserta dan semua jawaban pemakalah.
8. Lakukan diskusi sederhana di kelas agar kamu memperoleh gambaran bagaimana diskusi dilaksanakan.

Oleh Gola Gong

"Kalau ingin menjadi pengarang, pergilah ke tempat yang jauh, atau merantaulah ke negeri orang. Lalu tulislah pengalaman-pengalaman yang didapat.“ (W. Somerset Maugham)

***

Kalimat sakti di atas saya temukan ketika masih usia SMA, di era 80-an. Betulkah hanya dengan pergi ke tempat yang jauh, saya bisa jadi pengarang? Secara genetik, saya tidak memiliki darah pengarang seperti Andrei Aksana dari dinasti Pane, misalnya. Ayah saya seorang guru olahraga dan Ibu tumbuh dari keluarga petani. Tapi keinginan saya jadi pengarang sangat menggebu-gebu.

PRAKTEK
Saya memulainya sejak kecil dengan gila menonton dan membaca buku. Di usia sekolah dasar, saya sudah membuat sandiwara radio dengan tip merek transistor 2 ban. Di SMP membikin komik silat. Dan di SMA memproduksi majalah kumpulan cerpen serta mengirimkan puisi ke beberapa majalah di Jakarta. Untuk menambah wawasan, saya kuliah di Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran, walaupun hanya bertahan sampai di semester V (1982 – 1985). Ternyata ketika sudah banyak mengenal teori, saya memilih ingin sesegera mungkin mempraktekkannya.

Saya juga sudah tercekoki oleh novel “Mengelilingi Dunia dalam 80 Hari” karya Jules Verne, sehingga terobsesi mengunjungi delapan keajaiban dunia seperti Borobudur, Eifel, Pisa, Tembok Cina, Niagara, Piramida-Sphinx, dan Taj Mahal, sehingga saat kuliah pun semakin terbakar saja hati ini. Saya merasa, jika bisa mengunjungi tempat-tempat hebat itu, bisa juga menuliskan karya fiksi. Maka saya sangat ingin membuktikan mantra W. Somerset Maugham itu. Saking kebeletnya, saya tinggalkan bangku kuliah. “Sorry, guys! Saya ingin jadi pengarang! Maka goodbye teori! Kini saatnya praktek!”

Saya sudah mengunjungi beberapa karya hebat manusia; Borobudur, Taj Mahal, Piramida, dan Spinx. Atau karya-karya lainnya, seperti Pagoda di Thailand, Golden Temple di Sikh, Amristar, India., dan menatap puncak gunung Himalaya di Nepal. Dua novel berlatar tempat Thailand dan India ; Bangkok Love Story dan Surat diterbitkan Gramedia, serrta “Kusunting Dikau di Sungai Nile” sedang saya garap.

STIMULUS
Bagi penulis pemula, kesulitan awal adalah bagaimana caranya bisa menemukan ide dan menuliskannya. Di setiap Minggu sore, saya mengajar di Kelas Menulis Rumah Dunia kepada para pelajar dan mahasiswa yang ingin bisa menulis berita dan feature (wartawan), menulis fiksi; cerita pendek dan novel (pengarang), serta skenario TV (script writer). Sedangkan di Jum’at pagi, saya mengajar menulis di SMA Unggulan Cahaya Madani Banten Boarding School. Selalu saya katakan kepada mereka yang hendak memasuki dunia kepengarangan, bahwa janganlah duduk di tempat komputer dengan kepala kosong, karena itu hanya akan membuang-buang waktu saja. Ketika hendak menulis, persiapkanlah dulu semuanya. Bahan-bahannya; sinopsisnya. Syukur-syukur jika sanggup secara detail; alur cerita, konflik, latar tempat, dan karakter para tokoh. Itu yang saya sebut sebagai pra-poduksi. Ketika menulis, berarti saya sedang berproduksi. Menulis cerita pendek atau novel, bagi saya tetap harus ada nilai ekonomisnya, karena itu bagian dari industri.

Kelas Menulis Rumah Dunia sudah bergulir 6 angkatan sejak 2002. Setiap angkatan memakan waktu 3 sampai 4 bulan. Rata-rata kesulitan awal mereka adalah “ide” dan “bagaimana menuliskannya”. Mereka ingin bisa menulis cerpen dan novel dalam waktu cepat. Saya katakan kepada mereka, waktu 3 bulan adalah pengenalan teori. Mereka harus gigih belajar dan bersabar. Dibutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun untuk bisa menulis novel. Itu pun jika tekun mengikuti stimulus-stimulus sebagai bagian dari proses kreatif, yang saya siapkan di Rumah Dunia untuk mereka; membuat jurnal, mengadakan diskusi buku, jumpa penulis, menghadiri launching buku, serta memprakarsai kegiatan kesenian, kebudayaan, dan pendidikan. Hal-hal yang pernah saya lakukan sebelum jadi pengarang. Saya katakan kepada mereka, isi kepala kalian dengan berbagai hal. Dengan begitu, kalian akan punya “bensin” saat menulis nanti!

Proses kreatif awal yang saya berikan kepada para calon penulis di Kelas Menulis Rumah Dunia, adalah memperkenalkan dunia jurnalistik selama 1 bulan. Pada tahap kedua, saya mengenalkan kepada mereka, bahwa teori-teori jurnalistik dengan unsur berita (5W + 1 H) bisa diterapkan ke dalam penulisan fiksi. Ketiksa saya tanyakan kepada mereka, pernahkah berpergian jauh? Jawaban mereka seragam; hanya berkutat dari rumah ke sekolah/kampus. Pertanyaan lainnya, “Apakah membaca buku?’ Rata-rata sesekali saja membaca buku. Wawasan juga adalah hal penting untuk mempersiapkan diri kita, jika ingin menjadi penulis (fiksi).

Beberapa peserta angkatan pertama Kelas Menulis Rumah Dunia, dengan sangat gigih melewati stimulus-stimulus yang saya berikan, pada tahun kedua berhasil membuat antoloji cerpen “Kacamata Sidik” (Senayan Abadi, 2004). Bahkan Qizink La Aziva menulis novel “Gerimis Terakhir” (Dar! Mizan, 2004) dan Ibnu Adam Aviciena dengan “Mana Bidadari Untukku” (Beranda Hikmah, 2004). Sampai angkatan kelima, cerpen-cerpen dan essay mereka bertebaran di beberapa majalah Jakarta dan koran lokal. Tiga antoloji cerpen dari penulis angkatan pertama sampai kelima dipajang di rak-rak toko buku; Padi Memerah (MU3, 2005), Harga Sebuah Hati (Akur, 2005), dan Masih Ada Cinta di Senja Itu (Senyan Abadi, 2005). Kini dua peserta angkatan pertama; Qizink La Aziva dan Ade Jahran, merintis karir sebagai wartawan di koran lokal. Yang paling membanggakan dari kelas menulis angkatan pertama; Endang Rukmana menyabet UNICEF AWARD 2004 dan Adkhilni MS menggondol IKAPI AWARD 2004.

BUKU HARIAN
Untuk terus menjaga naluri atau rasa kepenulisan, sejak masih usia sekolah saya selalu menyempatkan menulis apa saja di buku harian. Tentang hujan (latar suasana), keindahan sebuah kota (latar tempat), sahabat kita (latar watak/karakrer), cerita teman-teman di sekolah atau kampus (plot/alur cerita). Dengan cara itu, saya membiasakan diri melatih dan mengolah kata. Kalau tidak dibiasakan begitu, bagaimana saya bisa menemukan kosakata-kosakata baru? Pada situasi seperti ini, membaca adalah menu yang lain. Ismail Marahimin (Menulis Secara Populer, Pustaka Jaya, 1994) dengan sangat tepat menganalogikan, bahwa membaca memberikan berbagai-bagai “tenaga dalam” saat menulis. Ibarat mobil, bensin adalah tenaga dalamnya. Jadi, membaca adalah sarana utama menuju kepiawaian menulis. Di setiap kesempatan workshop menulis, saya selalu menyarankan kepada orang-orang, agar rajin membaca dan membiasakan diri menulis buku harian. Resep itu sudah saya buktikan sendiri keampuhannya.


Ramadhan Bulan Suci Kami
Oleh: Arom (VIIA)

Ramadhan…
Engkaulah bulan suci umat Islam
Di saat itu kami berpuasa

Ramadhan…
Bulan yang paling mulia antara bulan-bulan lain
Di saat itu semua dosa dihapus

Ramadhan…
Mengapa engkau hanya muncul sekali dalam setahun
Seandainya engkau muncul tiga atau empat kali pada setiap tahun
Maka semua umat Islam akan terampuni dosanya

Ramadhan…
Di mana syaiton-syaiton dibelenggu dari Subuh sampai Maghrib




Ramadhan
Oleh: Yufi (VIIA)

Ramadhan…
Adalah bulan menuju kemenangan
Di mana aku menahan lapar
Menahan haus dan nafsu
Di situlah aku mendapatkan berkah
Dan pahala

Ramadhan,
Engkaulah bulan yang aku nantikan



Ramadhan
Oleh: Chandra (VIIA)

Bulan yang penuh rahmat
Oh…itulah bulan Ramadhan
Penuh ampunan, rahmat, hikmah, dan berkah
Sangat istimewa dibanding yang lain
Ramadhan mempesona
Kau sangat dinanti umat muslim
Untuk tingkatkan ibadah
Agar masuk surga



Ramadhan
Oleh: Fahmi al Fatih (VIIA)

Bulan yang penuh dengan kemuliaan
Dan pahala telah datang
Mari kita sambut dengan gembira
Dan kita siapkan jiwa raga kita

Kita lalui dengan kebaikan
Bila puasa di bulan Ramadhan
Insya Allah akan sehat
Mari kita lalui dengan semangat
Allahu Akbar!




Ramadhan
Oleh: Musthofa (VIIA)

Ramadhan bulan yang penuh rahmat
Bulan diampuninya segala dosa
Bulan yang lebih baik dari seribu bulan
Bulan diturunkannya Al Quran

Ya Allah, berkahilah kami di bulan Ramadhan




Ramadhan
Oleh: Ilham (VIIA)

Ramadhan…
Bulan yang suci
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan Ramadhan mendidik hawa nafsu kita
Dan kedisiplinan
Banyakkanlah ibadah di bulan suci ini
Agar mendapat pahala dan berkah




Ramadhan
Oleh: M. Rifki Nurrohman (VIIA)

Ramadhan adalah bulan yang indah
Penuh kebaikan
Ramadhan bulan yang suci
Mari kita sambut dengan bahagia



Ramadhan
Oleh: Hanif Satria (VII)

Bulan suci yang kita tunggu sudah datang
Bulan yang penuh berkah
Di siang hari yang panas kita menahan hawa nafsu
Di malam hari yang dingin kita bermunajah
Untuk mendapatkan ridho-Nya
Tiga puluh hari yang berat kita lalui
Keesokan hari kita ke masjid
Tuk laksanakan sholat Ied
Sesudah itu kita bermaaf-maafan ke semua keluarga
Dan ke semua orang yang kita sakiti




Refleksi
Oleh: Bu Irma

Sunyi menapaki mimpi
Bisu mengeja waktu
Kau tarikan tasbih
Di lembar sajadah air matamu
Sekejap sekat demi sekat tersingkap
Nun jauh meriuh di sisi jiwamu
Tangisan darah bocah-bocah
Di antara mujahid mujahidah
Menadah dentum-dentum meriam
Memekak pilu di antara pekik sang waktu
Tak kan usai kedengkian itu

Oleh Nabella Nurfaiza


Ketika kumelihat wajahmu dari sudut pintu
Hatiku berucap terima kasih guruku
Kau bagaikan penerang yang menyinari
Ruangan hampa

Oleh Nabella Nurfaiza


Ku terkesan dengan sebuah air
Yang kelihatannya kecil
Tapi dia berharga bagiku
Ketika kumandikan diriku dengan air
Rasanya seakan-akan tenang
Semua beban hilang
Dia juga membersihkan diriku
Yang semula kotor menjadi bersih
Andai ada air bisa memandikan hatiku
Agar hatiku bisa menjadi bersih
Aku sekarang tahu jawabannya
Air itu adalah taubat

Oleh Nabella Nurfaiza


Di alam maya ini
Ku berjalan menelusuri kota-kota
Ku melihat pemandangan indah
Seakan hatiku merasa jernih
Hatiku tenang
Tetapi sebaliknya
Ketika ada insan-insan
Yang melanggar janji kepada-Nya
Seakan-akan
Mataku menjadi buta
Tak dapat kulihat apa-apa
Hati pun buta melihatnya
Aku pun bertanya-tanya
Rugikah hidup mereka

Oleh Zahra


Hati bergetar
Degup jantung berdebar
Kala indah cahaya surya kala pagi menjelang
Kalahkan elok rupawan sayap kupu-kupu terbang
Insan sempurna.....
Al Amin ciri utamanya
Nabi besar nan mulia
Rahmat seluruh alam semesta
Insan mengugguli setiap ciptaan-Nya
Beliau Ahmad
Lelaki pembawa rahmat
Wasilah agung setiap umat

Pengikut

Hargai Waktu

About Us

Ruang berbagi inspirasi dan media pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Islam Al Azhaar Tulungagung

Islamic Calendar

Rehat Sahabat


Ketikkan Pesan Anda Di Sini

Jejak Sahabat