PUISI LAMA DAN PUISI BARU

Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.

A. PUISI LAMA

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :

- Jumlah kata dalam 1 baris

- Jumlah baris dalam 1 bait

- Persajakan (rima)

- Banyak suku kata tiap baris

- Irama

1. Ciri-ciri Puisi Lama

Ciri puisi lama:

a) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

b) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

c) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

2. Jenis Puisi Lama

Yang termasuk puisi lama adalah

a) Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

b) Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka

c) Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek

d) Seloka adalah pantun berkait

e) Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat

f) Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita

g) Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris


3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Lama

a) Mantra

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

b) Pantun

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

c) Karmina

Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

d) Seloka

Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan

e) Gurindam

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

f) Syair

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

g) Talibun

Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu

Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu

4. Ciri-ciri dari jenis puisi lama

a) Mantra

Ciri-ciri:

Ø Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.

Ø Bersifat lisan, sakti atau magis

Ø Adanya perulangan

Ø Metafora merupakan unsur penting

Ø Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius

Ø Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan.

b) Pantun

Ciri – ciri :

Ø Setiap bait terdiri 4 baris

Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

Ø Baris 3 dan 4 merupakan isi

Ø Bersajak a – b – a – b

Ø Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

Ø Berasal dari Melayu (Indonesia)

c) Karmina

Ciri-ciri karmina

Ø Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.

Ø Bersajak aa-aa, aa-bb

Ø Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.

Ø Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.

Ø Semua baris diawali huruf capital.

Ø Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.

Ø Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.

d) Seloka

Ciri-ciri seloka

Ø Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair,

Ø Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.

e) Gurindam

Ciri-ciri gurindam

Ø Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian

Ø baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

f) Syair

Ciri-ciri syair

Ø Terdiri dari 4 baris

Ø Berirama aaaa

Ø Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

g) Talibun

Ciri-ciri:

Ø Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 dan seterusnya.

Ø Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.

Ø Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.

Ø Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.

Ø Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

B. PUISI BARU

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.

1. Ciri-ciri Puisi Baru

a) Bentuknya rapi, simetris;

b) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

c) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

d) Sebagian besar puisi empat seuntai;

e) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

f) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

2. Jenis-jenis Puisi Baru

Menurut isinya, puisi dibedakan atas :

a) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita

b) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

c) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

d) Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

e) Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

f) Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

g) Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik

Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

a) Distikon

b) Terzina

c) Quatrain

d) Quint

e) Sektet

f) Septime

g) Oktaf/Stanza

h) Soneta

3. Contoh dari Jenis-jenis Puisi Baru

Contoh jenis puisi menurut isinya :

a) BALADA

Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “ Balada Matinya Aeorang Pemberontak”

b) HYMNE

Bahkan batu-batu yang keras dan bisu

Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri

Menggeliat derita pada lekuk dan liku

bawah sayatan khianat dan dusta.

Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu

menitikkan darah dari tangan dan kaki

dari mahkota duri dan membulan paku

Yang dikarati oleh dosa manusia.

Tanpa luka-luka yang lebar terbuka

dunia kehilangan sumber kasih

Besarlah mereka yang dalam nestapa

mengenal-Mu tersalib di datam hati.

(Saini S.K)

c) ODE

Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa

Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)

d) EPIGRAM

Hari ini tak ada tempat berdiri

Sikap lamban berarti mati

Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan

Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.

(Iqbal)

e) ELEGI

Senja di Pelabuhan Kecil

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

(Chairil Anwar)

f) SATIRE

Aku bertanya

tetapi pertanyaan-pertanyaanku

membentur jidad penyair-penyair salon,

yang bersajak tentang anggur dan rembulan,

sementara ketidakadilan terjadi

di sampingnya,

dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,

termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.

(Rendra)

Contoh jenis puisi dari bentuknya :

a) DISTIKON
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)

b) TERZINA
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

c) QUATRAIN
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)

d) QUINT
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

e) SEXTET
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

f) SEPTIMA
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)

g) STANZA ( OCTAV )
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

h) SONETA
Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

4. Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru

v Ciri puisi dari Jenis isinya :

a) Balada

Ciri-ciri balada

Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.

b) Hymne

Ciri-ciri hymne

Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra).
Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.

c) Ode

Ciri-ciri ode

Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.

d) Epigram

Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.

e) Romance

Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

f) Elegi

Ciri-ciri elegi

Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.

g) Satire

Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)

v Ciri puisi dari Jenis bentuknya :

a) Distikon

• 2 baris; sajak 2 seuntai
• Distikon (Greek: 2 baris)
• Rima – aa
– bb

b) Terzina

Terzina (Itali: 3 irama)

c) Quatrain

• Quatrain (Perancis: 4 baris)
• Pada asalnya ada 4 rangkap
• Dipelopori di Malaysia oleh Mahsuri S.N.

d) Quint

Pada asalnya, rima Quint adalah /aaaaa/ tetapi kini 5 baris dalam serangkap diterima umum sebagai Quint (perubahan ini dikatakan berpunca dari kesukaran penyair untuk membina rima /aaaaa/

e) Sextet

• sextet (latin: 6 baris)
• Dikenali sebagai ‘terzina ganda dua’
• Rima akhir bebas

f) Septima

• septime (Latin: 7 baris)
• Rima akhir bebas

g) Oktav

• Oktaf (Latin: 8 baris)
• Dikenali sebagai ‘double Quatrain’

h) Soneta

ciri – ciri soneta :

· Terdiri atas 14 baris

· Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina

· Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.

· Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.

· Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam

· Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.

· Peralihan dari octav ke sextet disebut volta

· Penambahan baris pada soneta disebut koda.

· Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata

· Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d.

BIOGRAFI SINGKAT TAUFIK ISMAIL
Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935. Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan. Ia pertama masuk sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk SMP di Bukittinggi, SMA di Bogor, dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956–1957 ia memenangkan beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia.
Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Indonesia (sekarang IPB), dan tamat pada tahun1963. Pada tahun 1971–1972 dan 1991–1992 ia mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Ia juga belajar pada Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum selesai studi bahasanya.
Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai kegiatan. Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960–1961) dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (1960–1962).
Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di SMA Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan asisten dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964). Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, ia batal dikirim untuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Ia kemudian dipecat sebagai pegawai negeri pada tahun 1964.
Taufiq menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison (1966). Sampai sekarang ini ia memimpin majalah itu.
Taufiq merupakan salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) (1968). Di ketiga lembaga itu Taufiq mendapat berbagai tugas, yaitu Sekretaris Pelaksana DKJ, Pj. Direktur TIM, dan Rektor LPKJ (1968–1978). Setelah berhenti dari tugas itu, Taufiq bekerja di perusahaan swasta, sebagai Manajer Hubungan Luar PT Unilever Indonesia (1978-1990).
Pada tahun 1993 Taufiq diundang menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di berbagai tempat, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang bersejarah di Indonesia Taufiq selalu tampil dengan membacakan puisi-puisinya, seperti jatuhnya Rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan peristiwa Pengeboman Bali.
Hasil karya:
1. Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966)
2. Benteng, Litera ( 1966)
3. Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972)
4. Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974)
5. Kenalkan, Saya Hewan (sajak anak-anak), Aries Lima (1976)
6. Puisi-puisi Langit, Yayasan Ananda (buklet baca puisi) (1990)
7. Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda (cetak ulang gabungan) (1993)
8. Prahara Budaya (bersama D.S. Moeljanto), Mizan (1995)
9. Ketika Kata Ketika Warna (editor bersama Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabbar, Amri Yahya, dan Agus Dermawan, antologi puisi 50 penyair dan repoduksi lukisan 50 pelukis, dua bahasa, memperingati ulangtahun ke-50 RI), Yayasan Ananda (1995)
10. Seulawah — Antologi Sastra Aceh (editor bersama L.K. Ara dan Hasyim K.S.), Yayasan Nusantara bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Khusus Istimewa Aceh (1995)
11. Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Yayasan Ananda (1998)
12. Dari Fansuri ke Handayani (editor bersama Hamid Jabbar, Herry Dim, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam program SBSB 2001), Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2001)
13. Horison Sastra Indonesia, empat jilid meliputi Kitab Puisi (1), Kitab Cerita Pendek (2), Kitab Nukilan Novel (3), dan Kitab Drama (4) (editor bersama Hamid Jabbar, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Herry Dim, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam program SBSB 2000-2001, Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2002)
Karya terjemahan:
1. Banjour Tristesse (terjemahan novel karya Francoise Sagan, 1960)
2. Cerita tentang Atom (terjemahan karya Mau Freeman, 1962)
3. Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam (dari buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam, M. Iqbal (bersama Ali Audah dan Goenawan Mohamad), Tintamas (1964)
Atas kerja sama dengan musisi sejak 1974, terutama dengan Himpunan Musik Bimbo (Hardjakusumah bersaudara), Chrisye, Ian Antono, dan Ucok Harahap, Taufiq telah menghasilkan sebanyak 75 lagu.
Ia pernah mewakili Indonesia baca puisi dan festival sastra di 24 kota di Asia, Amerika, Australia, Eropa, dan Afrika sejak 1970. Puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina.
Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukannnya, antara lain menjadi pengurus perpustakaan PII, Pekalongan (1954-56), bersama S.N. Ratmana merangkap sekretaris PII Cabang Pekalongan, Ketua Lembaga Kesenian Alam Minangkabau (1984-86), Pendiri Badan Pembina Yayasan Bina Antarbudaya (1985) dan kini menjadi ketuanya, serta bekerja sama dengan badan beasiswa American Field Service, AS menyelenggarakan pertukaran pelajar. Pada tahun 1974–1976 ia terpilih sebagai anggota Dewan Penyantun Board of Trustees AFS International, New York.
Ia juga membantu LSM Geram (Gerakan Antimadat, pimpinan Sofyan Ali). Dalam kampanye antinarkoba ia menulis puisi dan lirik lagu “Genderang Perang Melawan Narkoba” dan “Himne Anak Muda Keluar dari Neraka” dan digubah Ian Antono). Dalam kegiatan itu, bersama empat tokoh masyarakat lain, Taufiq mendapat penghargaan dari Presiden Megawati (2002).
Kini Taufiq menjadi anggota Badan Pertimbangan Bahasa, Pusat Bahasa dan konsultan Balai Pustaka, di samping aktif sebagai redaktur senior majalah Horison.
Anugerah yang diterima:
1. Anugerah Seni dari Pemerintah RI (1970)
2. Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977)
3.South East Asia (SEA) Write Award dari Kerajaan Thailand (1994)
4. Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994)
5. Sastrawan Nusantara dari Negeri Johor,
Malaysia (1999)
6. Doctor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (2003)
Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati Yatim pada tahun 1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail. Bersama keluarga ia tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120.
Telepon (021) 8504959
Faksimile (021) 8583190
Pos-el: Alamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya
Dilansir dari situs Balai Bahasa Bandung
Berikut alamat situs yang mengulas tentang biografi Taufiq Ismail:
TAUFIQ ISMAIL di Figur Publik
TAUFIQ ISMAIL di Wikipedia Indonesia
TAUFIQ ISMAIL di Forum Bahasa & Sastr


Menurut bentuknya karya sastra terbagi atas prosa, puisi dan drama. Dalam bab ini hanya dijelaskan mengenai prosa. Sedangkan untuk puisi dan drama, buka saja dalam arsip, karena tersemat dalam menu sendiri.

Prosa

Ialah karangan bebas yang tidak terikat pada bentuk, irama, dan rima (sajak) atau terikat dengan oleh banyaknya suku kata dan jumlah baris. Terletak pada gaya bahasa pengarang yang mencerminkan jiwanya dalam menyusun dan menyampaikan buah pikirannya.

Bila prosa itu mengadung irama puisi maka prosa itu disebut prosa berirama, atau prosa lirik. Bentuk prosa ini lahir sebenarnya sama seperti prosa biasa sebab disusun oleh tanda bait-bait, oleh karena itu pemilihan kata serta irama yang terkandung di dalamnya sangat diperhatikan. Kita dapat membedakannya. Bhagawat Gita dan Pancaran Cinta ditulis dalam bentuk prosa lirik.

Prosa fiksi dapat berupa roman, novel, cerpen.

Roman ialah prosa yang melukiskan atau menceritakan kehidupan manusia meliputi seluruh kehidupannya, baik lahir maupun batin. Roman dibedakan isinya menjadi:

  • Roman bertendes

  • Roman sosial/masyarakat

  • Roman detektif

  • Roman jiwa

Novel dalam kesusastraan Indonesia sering disamakan dengan roman, hanya bahasanya lebih pendek dari pada roman tetapi lebih panjang dari cerita pendek. Di samping itu ciri-ciri novel ialah:

  • Sifat dan perubahan para pelakunya tidak diceritakan panjang lebar seperti dalam roman

  • Kejadiannya berjalan dengan lancar sebab terpusat dalam kehidupan suatu saat

  • Hanya diceritakan sebagian dari kehidupan manusia yang dianggap penting.

Cerpen atau cerita pendek merupakan cerita yang melukiskan peristiwa pada suatu saat dan tidak perlu mengakibatkan perubahan nasib. Biasanya cerpen diangkat dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bentuk cerpen sangat singkat dan dapat dibaca dalam belasan menit saja.

Dalam sastra Melayu Klasik, karya sastra yang berbentuk prosa telah dikenal pula. Termasuk prosa Melayu klasik atau Prosa lama antara lain, Hikayat, Cerita-ceita Panji, Cerita Berbingkai, Dongeng, dan Tambo.

Menulis Naskah Drama
Pada hakikatnya, inti karya sastra yang berupa drama adalah adanya konflik (pertentangan-pertentangan). Konflik-konflik tersebut ditata sehingga membentuk alur dan dikemuakakan dalam bentuk dialog. Bagaimanakah menentukan konflik dan bagaimana menulis naskah drama? Untuk menulis karya sastra drama, kamu dapat memulainya dengan menentukan konflik, menyusun urutan peristiwa dalam satu babak, mengembangkan urutan peristiwa menjadi naskah drama satu babak, melengkapi dialog, mengomentari dan menyunting naskah drama. Untuk itu, ikutilah kegiatan pembelajaran berikut!

1. Menentukan Konflik
Tentunya kamu sering melihat konflik atau pertentangan-pertentangan itu di masyarakat, di sinetron, atau dalam kehidupanmu sendiri.
Menyusun naskah drama dapat kamu mulai dengan menentukan suatu konflik. Konflik dapat kamu temukan dengan mengamati konflik yang ada di sekitarmu, mengamati konflik dalam sinetron/film, atau membayangkan konflik yang pernah kamu alami. Untuk mengidentifikasi konflik yang dikenal/dialami, tulislah salah satu konflik/pertentangan berdasarkan peristiwa nyata yang kamu sukai! Diskusikan pemilihan konflik dengan kelompokmu! Misalnya konflik yang akan digambarkan adalah pertentangan anak dan orangtuanya karena orangtuanya mempunyai pekerjaan yang tidak sesuai dengan harapannya.

2. Menyusun Urutan Peristiwa untuk Satu Babak
Lengkapilah konflik yang telah kamu tentukan menjadi sebuah rangkaian cerita! Berilah nama tokoh-tokoh yang ada dalam rangkaian ceritamu! Nama tokoh tidak harus sama dengan nama tokoh aslinya dalam peristiwa nyata. Amati contoh berikut!

Asri seorang siswa SMP malu memiliki bapak seorang penjual bubur di gerobak. Dia marah karena ketika melihat bapaknya berjualan di sekolahnya, padahal dia pernah meminta ayahnya untuk tidak berjualan di sekolahnya. Sesampai di rumah Asri marah kepada ayahnya. Ayahnya tetap berpendapat bahwa pekerjaannya mulia dan tidak harus ditinggalkan. Asri membandingkan ayahnya dengan ayah Shanti sahabatnya yang seorang pejabat dan selalu dibangga-banggakan Shanti. Ternyata ayah Shanti ditangkap polisi karena korupsi dan masuk koran. Asri di sekolah kaget ketika melihat teman-temannya membicarakan penangkapan ayah Shanti yang dimuat di koran. Reaksi teman Asri di sekolah mencemooh Shanti yang selama ini terlalu membanggga-banggakan jabatan ayahnya. Guru menjelaskan bahwa tidak boleh memvonis Shanti karena kita tidak boleh menilai seseorang dari ayahnya. Dengan peristiwa itu, Asri menjadi sadar bahwa orang dinilai bukan karena orangtuanya tetapi karena prestasinya. Asri bangga meskipun ayahnya hanya seorang penjual bubur di gerobak dorong.
Baca sekali lagi rangkaian peristiwa yang akan kamu tulis dalam drama! Pilih bagian peristiwa yang akan kamu gambarkan dalam adegan! Tentukan berapa adegan yang akan kamu gambarkan! Misalnya, dengan rangkaian peristiwa dalam konflik pada kegiatan tersebut dipilihlah peristiwa-peristiwa berikut.

Adegan 1
Dialog antara Asri dan Ayahnya mengenai profesi pekerjaan ayahnya yang dianggap oleh Asri ”sangat memalukan”.
Asri : Apapun alasannya, aku nggak mau tahu.
Ayah : Meskipun kita harus tidak makan?
Asri : Kalau begitu aku besok akan berhenti sekolah.
Ayah : Mengapa?
Asri : Untuk cari makan sendiri.
Ayah : Bukan begitu As
Asri : Pokoknya aku tidak mau, pilih aku berhenti sekolah atau bapak cari pekerjaan lain.
Ayah : Kamu tahu aku tidak punya keahlian apa-apa. Sejak ibumu masih hidup aku sudah menjalani pekerjaan ini. 20 tahun As!
Asri : Hasilnya … hanya begini-begini saja
Ayah : Bagi saya kamu dapat sekolah dan jadi anak yang sholekah itu sudah cukup.
Asri : Enak si Shanti. Ayahnya pejabat dan dihormati di mana-mana. Dia dengan Bangga dapat menunjukkan foto ayahnya yang sedang meresmikan sebuah bendungan.
Ayah : Terserah pendapatmu, biarlah ayah dengan pendirian ayah sendiri. Bagi Ayah, yang penting pekerjaan itu halal dan dapat digunakan sebagai alat beribadah. Aku mau sembahyang dulu. kamu juga belum sembahyang kan? (Ayah Asri masuk. Asri melemparkan tasnya dengan kesal lalu masuk mengikuti ayahnya)

Adegan 2
Kelas sedikit gaduh. Nampak beberapa siswa duduk di kelas. Pelajaran belum dimulai. Siswa-siswa berebutan memegang koran dan menunjuk foto dalam koran. Asri masuk kelas dan sedikit terkejut melihat temannya berebut baca koran.
Toni : Nggak nyangka ya ternyata mobil mewah itu ….
Agus : Iya ya… nggak nyangka.
Asri : Ada apa ini?
Dewi : Itu..tuh ratu kelas kita… ternyata bokapnya ……!
Asri : Kenapa?
Dewi : Baca koran ini!
Asri : (menyahut koran yang di pegang Dewi) Kasihan Shanti!
Guru : Sudah masuk anak-anak! Segera bersiap!
(Ketua kelas memimpin berdoa)
Guru : Ibu tahu, apa yang kalian ributkan hari ini.
Agus : Iya Bu…! Sekarang kita punya teman anak seorang koruptor!
Guru : Tidak boleh begitu Gus! Kita tidak boleh memvonis apa-apa terhadap Shanti. Anak tidak pernah minta dilahirkan dari orangtua yang bekerja sebagai apa pun.
Dewi : Tapi dia terlalu membangga-banggakan sebagai anak pejabat, Bu.Guru
Guru : Kita jangan pernah memandang anak siapa teman kita, pandanglah bagaimana perilaku dan prestasi teman kita itu. (mata Bu guru melirik Asri) Asri menunduk.
Guru : Sekarang kita mulai pelajaran Bahasa Indonesia. Buatlah puisi tentang seseorang yang kamu kagumi! (kelas hening sejenak, guru berjalan mengelilingi siswanya yang sedang membuat puisi)
Guru : Yang sudah selesai, saya minta membacakan di depan kelas.
Agus : Saya Bu! (Agus menuju ke depan kelas dengan mantap dan membaca puisinya)
Ibuku Pahlawanku
Malam buta kau terjaga
Membawa bakul tua
Menjadi penjaja sayuran
Meski bukan pilihan
Kau mantap
menatap masa depan
Ibuku …………….!
Bagiku kau adalah pahlawan
Guru : Bagus, seorang bakul juga pahlawan. Siapa lagi yang sudah selesai?
Asri : Saya ingin mencoba Bu! (Asri berjalan pelan ke depan kelas)
Gerobakmu mengoyak sepi
semua gang kau susuri
Tak peduli
orang yang penuh harga diri
menatapnya dengan risi
demi cita yang terpatri
dia yakin Tuhan selalu
menemani
Guru : Puisimu belum diberi judul As? Apa judulnya?
Asri : Ayahku (jawabnya mantap)
Toni : Hebat! Ternyata penjual makanan keliling bisa mendidik anaknya selalu juara kelas. (terdengar bel istirahat berbunyi)
Guru : Puisi yang lain kita bacakan pada pelajaran berikutnya. Kita istirahat dulu.
Kelas : Hoore ! (semua teman-temannya berhamburan keluar)
Asri menunduk sendirian, dia bergumam lirih ……… Maafkan aku Ayah!

Apakah semua bagian cerita telah dikembangkan dalam drama? Tandailah bagaian drama yang menunjukkan hal-hal berikut!
a. Asri marah dengan ayahnya tetapi ayahnya tetap beranggapan bahwa pekerjaannya adalah pekerjaan mulia.
b. Asri menyadari bahwa seseorang akan dinilai dari prestasinya bukan dari pekerjaan ayahnya.

4. Latihan Melengkapi Dialog dari Rangkaian Peristiwa dalam Gambar
Selain dengan pancingan konflik seperti yang telah dijelaskan di atas, penulisan naskah drama juga dapat dilakukan dengan mengamati gambar atau peristiwa yang menyentuh perasaan
a. Amati gambar di samping! Gambar pengemis kecil di tengah hujan lebat menadahkan tangan kepada penumpang mobil
b. Bayangkan apa saja yang bisa terjadi dengan tokoh-tokoh yang terlibat dalam gambar/peristiwa!
c. Buatlah rangkaian cerita dengan memikirkan mengapa pengemis kecil itu sungguh-sungguh mencari uang padahal hujan deras mendera? Mengapa tidak menunggu hujan reda? Apa yang bisa terjadi pada pengemis kecil itu dengan terus menadahkan tangan di tengah hujan tersebut?
Pilihlah peristiwa yang akan kamu gambarkan dalam dramamu! Misalnya, peristiwa di rumah mewah dan peristiwa di rumah pengemis kecil. Lakukanlah langkah-langkah berikut ini!
a. Tulislah dialog-dialog yang mungkin terjadi dalam peristiwa di rumah mewah dan peristiwa di rumah pengemis! Lakukan secara berkelompok!
Dialog apa yang kira-kira terjadi sewaktu pengemis kecil berada dirumah mewah? Dialog apa yang kira-kira terjadi sewaktu ibu muda meninggalkan pengemis kecil di ruang tamu? Dialog apa yang terjadi ketika bertemu ibunya di rumah pengemis? Apa yang dikatakan gadis kecil ketika mendapatkan ibunya meninggal? Dialog apa yang terjadi ketika pengemis itu mengembalikan uang hasil penjualan arloji?

b. Susunlah dialog-dialog yang telah kamu diskusikan sehingga menggambarkan rangkaian cerita yang digambarkan! Lihat contoh penulisan naskah drama pada kegiatan yang lalu! Beri nama tokoh-tokoh yang akan kamu tampilkan! Tambahkan pula narasi (penjelasan suasana tempat atau lakuan tokoh seandainya drama dipentaskan)!

5. Mengomentari Naskah Drama yang Disusun
Naskah drama setiap kelompok dipasang di papan tulis! Setiap kelompok akan membaca hasil karya kelompok lain. Komentarilah naskah drama yang disusun dari segi (1) kesesuaian dialog dengan peristiwa yang akan digambarkan, (2) kejelasan bahasa dalam dialog, (3) ketepatan bentuk drama, dan (4) kejelasan narasi (penjelasan) sehingga mudah dipentaskan.

6. Menulis dan Menyunting Naskah Drama
Setelah kamu berlatih menyusun naskah drama dengan rangkaian peristiwa yang sudah ditetapkan, sekarang kamu ditugasi menyusun naskah drama dengan menentukan sendiri rangkaian peristiwanya. Tulislah rangkaian cerita dan susunlah sebuah naskah drama secara kelompok berdasarkan rangkaian cerita yang kamu buat!

Naskah drama yang kamu susun akan dinilai dari segi (1) keunikan konflik yang diangkat dalam naskah drama, (2) kelogisan penyelesaian konflik, (3) kesesuaian dialog dengan rangkaian peristiwa yang digambarkan, (4) kejelasan isi dialog, dan (5) kejelasan narasi (penjelasan) sehingga mudah dipentaskan.



B. Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan,
dan Penolakan Pendapat dalam Diskusi

Dalam sebuah diskusi tentu saja dapat terjadi adanya
perbedaan pendapat dalam upaya mendapatkan solusi dari persolan yang dibahas. Perbedaan pendapat tersebut dapat memunculkan adanya bentuk rasa persetujuan, ketidaksetujuan, upaya sanggahan, ataupun penolakan dari masing-masing peserta diskusi.
Bagaimanakah cara menyampaikan bentuk-bentuk perbedaan
pendapat agar diskusi tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar?
Tentu saja semua harus disampaikan dengan etika yang baik dan santun.
Perhatikanlah contoh ilustrasi sebuah proses diskusi berikut!

Bahan diskusi

Teknologi Mesin dan Dampak Lingkungan

Penggunaan teknologi dan mesin-mesin modern dengan sistem
komputer di perusahaan-perusahaan industri mampu meningkatkan hasil produksi beberapa kali lipat dibandingkan dengan teknologi manual. Namun demikian, sistem pengoperasian mesin yang serba otomatis dan dapat dioperasionalkan selama 24 jam sehari secara penuh, telah menimbulkan beberapa dampak kurang menguntungkan bagi bidang lainnya.
Lingkungan, lingkungan adalah salah satu bidang yang pa-
ling sering mendapatkan dampak pertama dari berdirinya perusahaan industri (pabrik). Limbah, polusi, dan kebisingan sepertinya merupakan satu-kesatuan yang tidak mungkin lepas dari penggunaanmesin-mesin. Pengolahan terhadap ketiga hal tersebut, saat ini kadang masih belum begitu diperhatikan oleh sebagian pengembang industri.
Moderator: Andi Hafid
Notulis: Marleyn Silalahi
Dalam proses diskusi dengan bahan diskusi di atas dapat
muncul beberapa kemungkinan tanggapan yang berupa
pernyataan. Contoh tanggapan dan sanggahan yang dapat kalian sampaikan dalam diskusi tersebut adalah sebagaimana dilakukan teman-teman kalian, misalnya:

1) Linda (pernyataan atau tanggapan terhadap persoalan):
Saya dapat merasakan, bahwa memang penggunaan
mesin-mesin modern di perusahaan-perusahaan industri
telah menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Telah
banyak kita simak dari saluran-saluran informasi yang
mengemukakan bahwa limbah-limbah industri telah
menelan korban, yaitu kerusakan lingkungan dan juga
polusi udara yang terus meningkat. Maka itu, saya
mempunyai pemikiran bahwa penggunaan mesin-mesin
dalam industri saat ini sebaiknya diminimalis, mengingat
besarnya dampak yang ditimbulkan.

2) Wayan (pernyataan atau tanggapan terhadap persoalan):
Saya mendukung tanggapan yang dikemukakan Saudari
Linda. Selain berdampak polusi, penggunaan mesin-mesin
modern telah mengurangi jumlah tenaga kerja, sedangkan
kita ketahui bahwa masih banyak tenaga kerja kita yang
kesulitan mendapatkan pekerjaan.

3) Sania (sanggahan terhadap tanggapan 1 dan 2): Saya dapat
memahami dampak yang ditimbulkan dari adanya
penggunaan mesin-mesin modern dalam perindustrian, dan
saya juga membenarkan hal tersebut. Namun demikian,
saya kurang sependapat dengan solusi yang dikemukakan
Saudari Linda yang dikuatkan oleh Saudara Wayan.
Pemikiran saya bahwa meminimalis mesin-mesin modern dalam perindustrian berarti mengurangi efektivitas
perusahaan dalam berproduksi, yang justru dapat
menurunkan jumlah produksi. Saya berpendapat bahwa
untuk mengurangi dampak limbah dan polusi industri perlu
diperketat adanya peraturan terhadap usaha perindustrian
yang ramah lingkungan dengan menerapkan sistem amdal.

4) Tobing (sanggahan terhadap pernyataan 1 dan 2): Saya
juga kurang sependapat dengan Saudara Wayan dan
Saudari Linda. Menurut saya, meminimalis penggunaan
mesin-mesin dalam perindustrian, selain seperti yang
dikemukakan Saudari Sania, pengembangan perindustrian
kita akan makin tertinggal dari negara lain secara teknologi.
Dalam proses diskusi, tanggapan, usulan, pertanyaan, dan adu
pendapat harus disampaikan melalui moderator dan disampaikan
dengan bahasa yang santun. Dalam hal ini, moderator berfungsi sebagai pemimpin, pemandu, dan penanggung jawab berjalannya diskusi. Seorang moderator harus dapat mengondisikan peserta diskusi, menerima dan menolak usulan, masukan, sanggahan, dan sebagainya, demi tertibnya diskusi untuk mendapatkan solusi serta tidak terjadi pendominasian (penguasaan) pendapat.
Beberapa hal yang perlu kalian perhatikan dalam
menyampaikan persetujuan, sanggahan, maupun penolakan
pendapat, yaitu berikut:

a. Meminta izin moderator terlebih dahulu selaku pemandu
diskusi.
b. Disampaikan dengan bahasa yang santun, komunikatif, dan
jelas.
c. Disertai dengan bukti dan alasan yang logis dan tepat, serta
jika perlu disertai data-data.
d. Fokus terhadap persoalan yang sedang dibahas atau
dibicarakan.
e. Tidak memaksakan kehendak atau pendapat.

Uji Kemampuan 2

Diskusikan wacana berikut dengan cermat dan benar!

Ketika Gaya Belanja Elektronik Bergeser

Konsep one stop shopping yang dikembangkan toko elektronik modern menjadi daya pikat.
Kehadiran pasar elektronik modern, diam-diam mulai menggerus popularitas Glodok sebagai pusat ritel elektronik di
Jakarta. Tidak hanya Glodok, toko-toko elektronik tradisional juga mulai terancam dengan kehadiran pasar elektronik modern.
Wajar jika masyarakat mulai berpaling ke pasar elektronik modern.
Berbagai kelebihan ditawarkan pasar modern ini. Mulai dari kenyamanan, keamanan, hingga kemudahan dalam sistem
pembayaran. Nama-nama seperti Electronic City dan Agis Superstore merupakan salah dua dari berbagai toko elektronik modern yang meramaikan pasar. Toko-toko ini
mengkhususkan jualannya hanya untuk produk-produk elektronik.
Senior Manager Marketing Division Head Electronic City, Wiradi, membenarkan adanyapergeseran cara berbelanja masyarakat dari pasar tradisional ke pasar modern. Di tahun
2007, tren tersebut masih akan berlangsung.
Hal ini dilihat dari makin banyaknya pilihan dan ekspansi yang dilakukan oleh toko-toko modern yang sudah hadir terlebih dahulu.
(Sumber: www.republika.co.id Senin, 26 Februari 2007)

Kerjakanlah perintah-perintah berikut dengan benar di buku
tugasmu!
1. Tuliskanlah tanggapan-tanggapan yang muncul dalam diskusi tersebut!

2. Berikan apresiasimu terhadap tanggapan-tanggapan yang ada!

3. Tuliskanlah tanggapan-tanggapanmu yang berupa pernyataan persetujuan dan ketidaksetujuan terhadap bahan diskusi di atas!

4. Tuliskanlah kritik dan saranmu berkenaan dengan tanggapan
yang tidak sesuai dengan pendapatmu!

5. Tuliskanlah solusimu berkenaan dengan persoalan yang
terdapat dalam bahan diskusi di atas!

B. Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:
 menyampaikan persetujuan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan
 menyampaikan sanggahan dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan
 menyampaikan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita, sering terlibat diskusi dengan orang lain, baik diskusi secara formal (seperti seminar atau simposium) maupun diskusi kelompok yang kita lakukan. Dalam berdiskusi, kita harus pandai berargumen.
Argumen perlu kita sampaikan agar orang lain yakin dengan pendapat yang kita ajukan. Pendapat dalam diskusi dapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan.
Dalam bagian ini, kamu akan berlatih menyampaikan pendapat berupa persetujuan, sanggahan, atau penolakan disertai engan bukti alasan dalam sebuah diskusi formal.
1. Menyampaikan Persetujuan dalam Diskusi Dalam berdiskusi, sering terjadi silang pendapat antarpeserta diskusi.
Namun, tidak jarang juga antara peserta yang satu memiliki pendapat yang sama dengan peserta yang lain. Persetujuan terhadap pendapat peserta lain ini tentu saja harus diikuti dengan argumentasi sehingga meyakinkan peserta diskusi. Persetujuan terhadap pendapat orang lain misalnya dapat dikemukakan dengan cara sebagai berikut.
a. Saya sependapat dengan Saudara ...... karena pada dasarnya .....
b. Saya setuju dengan pendapat ....... sebab ...........
c. Menurut saya pendapat Saudara benar sebab .......

2. Menyampaikan Sanggahan dalam Diskusi
Apabila ada peserta diskusi yang manyampaikan pendapat dan
pendapatnya berbeda dengan pendapat kita, kita tidak perlu marah-marah. Kita dapat menyampaikan sanggahan terhadap pendapat orang lain yang berbeda dengan pendapat kita. Sanggahan harus disampaikan dengan cara yang baik dan bahasa yang santun. Agar sanggahan yang kita sampaikan
dapat diterima oleh orang lain, sanggahan harus diikuti dengan bukti-bukti atau alasan yang logis.

3. Menyampaikan Penolakan Pendapat dalam Diskusi
Menolak pendapat dalam diskusi boleh dilakukan, sepanjang pendapat yang diajukan orang lain itu memang dirasakan tidak rasional dan sukar diterima oleh akal. Penolakan terhadap pendapat orang lain harus mempertimbangkan perasaan orang yang mengajukan pendapat.
Penolakan pendapat juga harus disertai dengan alasan yang masuk akal.
Dalam diskusi, pemandu (moderator) berhak menentukan dan
membatasi peserta diskusi yang akan mengajukan pendapatnya. Selain itu, pemandu juga berhak mengatur waktu bertanya bagi peserta diskusi.

Latihan
1. Bentuklah acara diskusi di kelas.
2. Persiapkan unsur-unsur berikut: pemakalah/kelompok pemakalah atau yang sering disebut penyaji, pemandu, penambat (notulis), dan peserta diskusi.
3. Tentukan pokok permasalahan yang dapat diangkat dalam diskusi kelas (misalnya olahraga).
4. Tugas kelompok pemakalah adalah membuat makalah, digandakan untuk sejumlah kelompok di kelas, menyampaikan makalah, serta menjawab usulan, pendapat, atau ide peserta diskusi (dengan persetujuan, sanggahan, atau penolakan).
5. Tugas pemandu adalah mengatur jalannya diskusi.
6. Peserta bertugas mengikuti jalannya diskusi dengan tertib, kemudian mengajukan usul atau pendapat yang disampaikan pemakalah.
7. Penambat bertugas menulis semua pertanyaan peserta dan semua jawaban pemakalah.
8. Lakukan diskusi sederhana di kelas agar kamu memperoleh gambaran bagaimana diskusi dilaksanakan.

Pengikut

Hargai Waktu

About Us

Ruang berbagi inspirasi dan media pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Islam Al Azhaar Tulungagung

Islamic Calendar

Rehat Sahabat


Ketikkan Pesan Anda Di Sini

Jejak Sahabat